" Melihat apa yang benar dan tidak melakukannya adalah sikap seorang pengecut " Confucius

Percikan Iman

Hakikat Sifat Malu

Dari Abi Mas'ud Al-Badri RA, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : ' Sesungguhnya diantara ucapan kenabian pertama ( Adam ) yang didapat oleh manusia ( dari generasi ke generasi - red ) adalah : ' jika engkau tidak merasa malu maka perbuatlah apa yang engkau inginkan ' ( HR. Bukhari )

Jeda Berita !!!

Warga Kabupaten Kerinci membutuhkan ribuan tenda yang akan dibagikan pada warganya untuk tidur malam selama masih berlangsungnya gempa susulan yang diperkirakan akan terus terjadi selama dua pekan ke depan. ( Antara News )

" Tunggu.....tampilan baru...."

Promo

11 September 2007

Permainan Anak Jaman Dulu

Permainan anak-anak jaman dulu sering juga disebut kaulinan barudak lembur, namun hal tersebut nampaknya tidak lagi dikenal lagi oleh anak-anak jaman sekarang. Anak-anak jaman sekarang semuanya hampir terbius oleh permainan elektronik yang canggih seperti PS, Nintendo, Matchbox dll. Selain itu, juga didukung oleh ketiadaan lahan tempat bermain bagi anak-anak, banyak lahan yang sekarang ini sudah dijadikan berbagai macam gedung atau bangunan terutama mall yang sedang menjamur di kota Bandung ini.

Permainan tersebut diantaranya adalah Jajangkungan, nah permainan ini dimainkan dengan sepasang tongkat atau galah yang terbuat dari bambu. Tumpuan untuk pijakan kaki dibuat setinggi 30 cm atau lebih dari ujung bawah tongkat, permainan ini dapat dilakukan secara bersama-sama dengan cara saling menjatuhkan lawannya dengan cara menendang kaki-kaki dari tongkat tersebut sehingga lawannya jatuh, siapa yang paling lama bertahan itu yang menjadi pemenang.

Permainan lainnya adalah Paciwit-ciwit Lutung, permainan ini bisa dilakukan oleh anak laki-laki atau perempuan sebanyak 3-4 orang, setiap pemain berusaha untuk saling mendahului mencubit tangan ( ciwit = bahasa Sunda ) sambil melantunkan tembang : paciwit-ciwit lutung, si lutung pindah ka tungtung.....paciwit-ciwit lutung, si lutung pindah ka tungtung.....dst. Dalam permainan ini pada umumnya tidak ada yang menang atau kalah, namun hanya sekedar permainan untuk bersenang-senang saja dibawah bulan purnama.

Sedangkan permainan Oray-orayan ( oray = ular ) biasanya dimainkan oleh 10 - 20 anak yang berbaris dari belakang ke depan berbentuk garis kurva bentuk dari ular. Sambil memegang pundak temannya yang ada di depan, mereka meliuk-liuk dan bernyanyi " Oray-orayan, luar leor mapay sawah. Entong ka sawah, parena keur sedeng beukah. Oray-orayan, luar leor mapay kebon. Entong ka kebon, loba barudak keur ngangon. Mending ge teuleum, di leuwi loba nu mandi. Saha anu mandi, anu mandina pandeuri.” (Bergerak seperti ular, meliuk-liuk nyisir sawah. Jangan pergi ke sawah, padinya sedang menguning. Bergerak seperti ular, meliuk-liuk nyisir kebun. Jangan ke kebun, banyak anak sedang mengangon ternak. Lebih baik menyelam, di sungai banyak yang mandi. Siapa yang mandi, yang terakhir yang mandi).

Saat lagu berakhir, anak yang berada di paling depan, biasanya dipanggil ‘hulu’ yang artinya kepala, harus menangkap anak yang berada di paling belakang (buntut yang artinya ekor). Anak yang berada diantara mereka harus menjaga ekor dengan cara bergerak dan meliuk-liuk sambil berpegangan pada pundak temannya. permainan berakhir ketika ekor telah tertangkap. Permainan dapat dimulai kembali dengan membentuk formasi baru. Pada permainan ini, anak-anak tidak hanya memperoleh kesenangan tetapi juga belajar untuk tetap kompak, memimpin, bertanggung jawab, melindungi dan mendukung.


Ada lagi permainan lainnya seperti Gatrik, Perepet jengkol, Sondah dan masih banyak yang lainnya. Semua jenis permainan tersebut biasanya dilakukan anak-anak pada saat libur sekolah, atau di malam bulan purnama, yang sayangnya sekarang sudah hampir tidak pernah dimainkan lagi, kalah oleh berbagai macam permainan modern.

08 September 2007

Cihampelas Walk

Bertaburan rona wajah yang memerah darah dengan mode pakaian membalut tubuh dengan ketat serta wangi parfum menyengat hidung adalah suasana yang biasa kita dapatkan di Cihampelas Walk atau nama gaulnya disebut Ciwalk.

Namun, perbincangan tentang Ciwalk sebetulnya sudah sering kita dengar, hanya saja rasanya tidak bosan-bosannya bibir kita perpanjang kata untuk mengupas tentang gaya hidup yang tidak akan lepas dari posisi Ciwalk sebagai etalase pergaulan anak muda kota kembang Bandung ini, kenapa mesti Ciwalk ? karena di Ciwalk-lah banyak bertaburan rona kehidupan seputar pergaulan anak muda.

Ciwalk yang terletak di jantung kota atau tepatnya di Jalan Cihampelas Bandung memang tempat yang sangat strategis untuk mengadu ilmu tentang banyak hal, mulai dari mengadu desain mode, desain Hp, atau berbagai macam kehidupan malam, semuanya ada di Ciwalk.

Memasuki dunia Ciwalk seolah hendak mengajak kita bertualang kedalam rimba raya hutan kota Bandung, yang didalamnya terdapat dunia lain yaitu dunia kapitalisme, namun kapitalisme modern yang mencoba bersahabat dengan alam. Mall diletakkan dengan khusus mundur jauh dari jalan raya Cihampelas, sehingga posisinya tersembunyi oleh pohon-pohon raksasa dan taman-taman lansekap yang khusus dibuat. Dan ini merupakan keberhasilan yang sangat patut kita puji, karena setelah kita dibuat sesak oleh kepadatan Jalan Cihampelas, kita seolah menemukan oase yang menyegarkan saat memasuki gerbang Ciwalk.

Saat temaram datangpun, Ciwalk tetap semarak kukuh oleh bertaburan cahaya yang terpendar dari deretan lampu warna-warni, para pengunjungpun silih berganti berjalan menyusuri jalanan dalam komplek Ciwalk dengan tetap menyebarkan gaya hidup metropolitan, semerbak mewangi dibalut kain ketat produksi luar negeri atau lokal yang tersebar disetiap sudut Jalan Cihampelas.( Foto dok : www.astudio.or.id )

06 September 2007

Peuyeum Bandung

Pernah dengar nama peuyeum atau tape ? kalau pernah berarti tahu juga bentuknya seperti apa ? tapi kalau belum pernah tahu bentuknya seperti apa, saya kasih gambarannya seperti ini nich : Peuyeum yang ini adalah peuyeum yang terbuat dari singkong matang yang diberi ragi sehingga terjadi proses yang menjadikan tape tersebut menjadi seperti dibedaki dengan tebal, putih cemerlang atau ada juga yang putih kekusam-kusaman, biasanya banyak dijual di tepi jalan, rasanya manis legit dan harum.

Bandung terkenal dengan tape singkongnya itu sehingga rasanya orang belum lengkap ke Bandung kalau belum merasakan tape singkong atau lebih terkenal dengan nama Peuyeum Bandung. Disepanjang jalan Bandung - Jakarta tepatnya di daerah Padalarang dan Tagog Apu banyak jongko yang berjualan Peuyeum Bandung ini, cara menyajikannya juga cukup menarik, peuyeum-peuyeum tersebut dipajang dengan cara digantung.

Itu adalah peuyeum yang asli, namun ada juga peuyeum yang tidak asli ?! maksudnya ?!. Banyak orang luar kota Bandung yang sedang berkunjung selalu tertarik dengan peuyeum yang satu ini, yaitu Peuyeumpuan Bandung. Nah jenis peuyeum yang satu ini sebetulnya dikota-kota lainpun pasti banyak, namun Bandung adalah pusatnya peuyeum-peuyeum yang cantik, manis dan wangi dengan busana yang up to date. Mereka berseliweran mall - mall tidak peduli siang ataupun malam.

Jadi, belumlah lengkap ke Bandung kalau belum punya kenalan Peuyeumpuan Bandung.

05 September 2007

Striptease, makhluk apaan ?

Bukan maksud saya untuk memanas-manasi anda bila saya turunkan artikel yang diambil dari detik.com ini, tapi rasa-rasanya napas kita juga tidak akan memburu dengan liar apabila baca yang ini, sebab artikel ini memang hanya sekedar artikel untuk ilmu pengetahuan saja, walaupun jujur saja tadinya saya berfikir negatif ketika membaca judul dari artikel ini yaitu " Fakta-fakta seputar Striptease ". Nah agar napas saya berhembus dengan normal, maka artikel ini saya kutip juga untuk kita semua, setuju ???

Striptease, mendengar kata itu, yang terpikir pasti sesuatu yang negatif dan berkonotasi buruk. Yup, striptease memang satu jenis tarian yang dilakukan oleh wanita atau pria dengan busana yang sangat minim atau bahkan tidak berbusana sama sekali. Namun tahukah Anda kalau ternyata Striptease bisa menurunkan kadar lemak di tubuh Anda?

1. Striptease atau poledance (menari dengan tiang) dapat menjadi variasi yang menarik bagi pasangan suami istri. Banyak orang di Amerika memasang tiang besi tipis di kamar tidur mereka atau di rumah mereka untuk menari dan berolahraga. Penggunanya pun beragam, mulai dari ibu-ibu sampai nenek-nenek.

2. Robert Trent, seorang mantan mekanik bahkan mendapat keuntungan dari striptease ini. Awalnya Robert hanya punya ide untuk memasang tiang dikamarnya, untuk variasi hubungan dengan istrinya. Namun seiring dengan waktu, Robert malah mendapat pesanan tiang-tiang besi tersebut. dan sampai saat ini Dia telah menjalani bisnisnya selama 7 tahun di San Diego.

3. Antusias perempuan untuk mempelajari poledance ini rupanya semakin besar. Mulai banyak sanggar-sanggar yang membuka kelas poledance, di sana para perempuan tersebut diajarkan bagaiman menari striptease tanpa harus mengalami kejang otot atau terjatuh dari tiang.

4. Poledance adalah salah satu tarian yang paling dekat dengan olahraga yang dilakukan di gym. Dalam poledance ada gerakan berputar ke atas dan ke bawah atau bertahan dalam posisi tertentu dalam waktu yang lama. Poledance dapat dikategorikan sebagai olahraga yang cukup berat dan serius.

5. Shawn Frances Lee, seorang penari poledance di Hollwood, California menyatakan bahwa beberapa tahun terakhir ini dia telah mengajar Poledance pada kurang lebih 5000 perempuan, Wow...

6. Bisnis poledance di Amerika pun sedang marak. Robert Trent dan istrinya dapat menjual 100 tiang tiap bulannya dan mendapat keuntungan sekitar 340-465 US$ per tiang. Sedangkan distributor tiang poledance yang terbesar di Amerika Lil' Mynx menjual 10.000 tiang tahun ini dengan keuntungan 2 juta dollar Amerika. Lain lagi dengan Prestley Rose, gadis berusia 24 tahun ini mendapatkan uang sekitar 350-100 US dollar tiap satu kali menari dalam Private Party. Jadi, mau coba belajar poledance? ( seluruhnya diambil dari detik.com )

01 September 2007

Bandung, Kota Kembang

Foto : Gedung Sate pada tahun 1924.

Bandung Kota Kembang dan Bandung Parijs van Java adalah hanya sebagian dari julukan yang diberikan kepada Kota Bandung sejak jaman Belanda dulu. Suasana Kota Bandung yang indah permai nan sejuk memberikan romansa yang menggelitik, sehingga banyak para penggede dari Batavia yang menghabiskan waktunya di Kota Bandung. Terletak di lereng Gunung Tangkuban Perahu, sebenarnya Kota Bandung juga dikepung oleh beberapa gunung yang sampai sekarang masih aktif.

Namun, kedatangan para penggede dari Batavia atau Jakarta sekarang ini ternyata sampai sekarang masih berlangsung, dengan berbagai pusat outlet, jajanan sampai sepatu, Bandung memang menjadi daya tarik yang sangat kuat buat industri pariwisata. Tak cukup hanya sampai disitu, Bandung merupakan trandsetter bagi dunia mode Indonesia.

Denyut nadi kehidupan Kota Bandung yang sekarang juga mempunyai julukan Kota Macet, tak pernah berhenti, dari pagi sampai pagi lagi geliatnya masih terus mewarnai selaksa napas yang terhembus dari paru-paru warga kota. Dunia Gemerlap seolah menjadikan Bandung sebagai etalase kehidupan malam, parfum semerbak melingkup mengitari busana modern seolah tak lekang oleh peluh.

Foto : Sudut Barat Alun-alun Kota Bandung 1940

Sayangnya, urat nadi kehidupan ini seolah tercoreng oleh ulah tangan-tangan jahil tatkala kita melirik pada sudut pandang Kota yang terbentang dari Pasupati, coretan vandalism tak ampun mengotori pelataran wajah kota yang seharusnya dijaga. Di sepanjang jalan, dari tengah kota sampai pinggiran seolah tak putus sampah tergeletak dengan angkuhnya, asap polusipun ikut serta membentangkan jaringannya menohok paru-paru kota.

Sampai kapankan kita akan bisa memelihara tubuh kota yang telah lelah sesak dipenuhi hasrat manusianya yang tak putus menuntut kehidupan ? sampai kapankan kita akan bisa menghirup wangi pepohonan yang memancar sewarna hijau pekat tanpa noda ?